Jumat, 19 Agustus 2016

Kopi Liberika di Kecamatan Seimenggaris

KOPI LIBERIKA (Coffea liberica) merupakan jenis kopi peninggalan Belanda di Indonesia yang sudah jarang dijumpai.  Kopi ini dikembangkan  pada abad ke 19 untuk menggantikan kopi arabika terhadap serangan penyakit karat daun.  Jenis kopi ini berasal dari dataran rendah Monrovia di daerah Liberika.  Namun ternyata usaha ini tidak memenuhi harapan karena kopi liberika juga tidak tahan penyakit karat daun sehingga kopi liberika diganti dengan kopi robusta.  Diketahui bahwa daya tahan kopi liberika terhadap penyakit karat daun lebih baik dari kopi arabika namun tidak lebih baik dari kopi robusta.
Kopi liberika umumnya kurang disukai karena rasanya terlalu asam.  Jenis Liberika ini sekarang sulit dijumpai karena hanya ditanam secara terbatas, tidak sebanyak kopi arabika dan robusta.  Di indonesia jenis kopi liberika ditemukan di daerah Jambi dan Bengkulu.

Kopi liberika masih ditanam oleh petani di Kecamatan Seimenggaris walaupun tidak ditanam secara luas.  Selama ini oleh petani setempat, kopi liberika tersebut biasanya dinikmati atau untuk konsumsi sendiri dan suguhan untuk tamu dan sebagian dijual dalam bentuk minuman kopi di warung kopi.

Kebun Kopi Liberika di Kecamatan Seimengaris

Mengingat secara geografi dan iklimnya sesuai untuk pertumbuhan kopi liberika.  Sekitar 96% wilayah kecamatan seimenggaris berada di ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut.  Iklim kecamatan seimenggaris termasuk sangat basah, curah hujan tahunan rata-rata 2.500 mm dengan suhu udara 23-32ºC. 

Dikutip dari laman www.jurnalbumi.com, kopi liberika tumbuh baik di daerah tropis dataran rendah dengan ketinggian sampai 400-600 m.  Namun tetap timbuh dan berbuah hingga ketinggian 1.200 m.  Suhu ideal pertumbuhannya pada 27-30ºC dengan curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun.  Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik pada lahan yang tersinari penuh maupun di bawah naungan pohon lain.  Kopi liberika juga memiliki toleransi yang tinggi pada tanah yang kurang subur.  Jenis tanaman ini bisa tumbuh di atas tanah lempung hingga berpasir serta tahan terhadap kekeringan dan cuaca basah.

Buah Matang Kopi Liberika

Buah kopi liberika memiliki bentuk yang cukup besar.  Bentuknya bulat hingg lonjong dengan panjang sekitar 18-30 mm.  Dalam satu buah terdapat 2 biji kopi yang masing-masing memiliki panjang sekitar 7-15 mm.  Di antara jenis kopi budidaya lainnya, liberika memiliki ukuran buah paling besar.  Namun meski buahnya besar, bobot keringnya hanya 10% dari bobot basah.  sifat ini kurang disukai petani karena penyusutan bobot panennya hingga siap olah cukup tinggi.  Keadaan ini membuat petani engga mengembangkan kopi liberika.

Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera

SEKOLAH LAPANG BUDIDAYA ULAT SUTERA Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera Sekolah lapang adalah kegiatan proses belajar mengajar deng...