Jumat, 02 Desember 2016

LADA SEBAGAI TANAMAN SELA KARET



LADA SEBAGAI TANAMAN SELA KARET


Lada pada Kebun Karet
 Harga komoditas lada saat ini sengat menjanjikan sehingga di beberapa wilayah indonesia banyak petani yang membudidayakan lada.  Untuk meningkatkan nilai ekonomi laha dapat dikembangkan pola agroforeStri untuk menambah jenis tanaman didalam lahan.  Untuk luas lahan yang sama akan dihasilkan nilai ekonomi yang lebih besar.

Bagi petani lada yang pemilikan lahannya terbatas, pada saat ini ingin mengembangkan komoditas yang memiliki nilai jual yang tinggi dan stabil. Berdasarkan kondisi ini, beberapa petani yang pemilikan lahannya tidak terlalu luas, mulai mengembangkan dua komoditi tersebut, yaitu dengan menanam lada sebagai tanaman sela karet, jadi mengusahakan pola tanam karet dan lada (tumpangsari). Pola tanam lada sebagai tanaman sela karet sudah dilaksanakan di Barzil dan Cina. Hasil penelitian di Brazil menunjukkan bahwa dengan penanaman lada sebagai tanaman sela karet dengan jarak tanam 5 m x 3 m, perkembangan jamur Phytophthora pada tanaman lada dapat ditekan, dan tidak ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi dari kedua tanaman tersebut

Pola tanam ini dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama, yaitu sama dengan umur produktif karet (30 tahun). Kondisi ini disebabkan teknik budidaya lada yang dikembangkan adalah dengan menggunakan tiang panjat hidup dan dibiarkan sampai tinggi (10 – 15 m), sehinga tanaman lada juga dapat merambat setinggi pohon panjatnya. Pohon panjat yang umum digunakan adalah dadap (Erytrina spp), gamal (Glyricidia maculata) dan kapuk atau randu (Ceiba pentandra).

Produksi lada dalam pola karet - lada turun sekitar 25%, hal ini cukup wajar karena populasi tanaman lada yang lebih sedikit, sedangkan tidak terlihat pengaruh tanaman lada terhadap pertumbuhan karet seedling.  Pada saat tanaman karet berumur 9 (sembilan) dan 10 tahun, pertumbuhan lilit batangnya sedikit tertekan dengan adanya tanaman lada sebagai tanaman sela karet, yaitu rata-rata tertekan sekitar 5 cm. Kemungkinan besar pengaruh yang ditimbulkan bukan oleh tanaman lada saja, tapi dari tanaman tiang panjatnya juga. Oleh karena itu, untuk pengembangan teknologi ke depan perlu tinga panjat hidup yang memiliki pengaruh kompetisi yang sedikit, yaitu dengan tanaman dadap cangkring.

Tanaman karet yang ada di daerah penelitian sebagian besar merupakan tanaman seedling (biji sapuan), sehingga memiliki potensi produksi yang sangat rendah dan matang sadapnya terlambat. Rata-rata produksi karet yang terdapat tanaman sela ladanya adalah 597 kg/ha/tahun karet kering, sedangkan produksi karet tanpa tanaman sela sebesar 620 kg/ha/tahun karet kering. Perbedaan produksi karet sebagai akibat adanya tanaman lada rata-rata hanya 23 kg/ha/tahun atau 3.5%, jadi sangat sedikit sekali perbedaannya.

Efek dari pengunaan tiang panjat yang tidak dilakukan pemangkasan atau dibiarkan tinggi dalam pola karet - lada, maka tanaman lada dapat merambat tinggi dan mencari sinar matahari sesuai kebutuhan fontosintesisnya. Kondisi mengakibatkan lada dapat bertahan lama sebagai tanaman sela karet. Pada pola karet - lada produksi lada menjadi lebih rendah sebesar 25 % bila dibandingkan dengan produksi pada tanaman monokultur. Rendah produksi lada pada pola karet - lada disebabkan oleh : jumlah tanaman lada sebagai tanaman sela lebih rendah dari jumlah tanaman monokultur dan adanya kompetisi unsur hara, udara (CO2) dan cahaya matahari antara tanaman lada dengan tanaman karet. Meskipun demikian, produksi lada sebagai tanaman sela dapat mencapai 5000 – 5500 kg/ha/tahun pada saat tanaman karet berumur 20 dan 21 tahun.

Kendala utama yang dihadapi petani bagi pengembangan pola karet - lada adalah : rendahnya tingkat pengetahuan mengenai teknologi budidaya karet; kesuburan tanah yang sangat rendah dan belum ada penangkar bibit karet yang dapat menyuplai kebutuhan bahan tanam karet klon unggul di daerah sekitar sentra lada.

Sumber  :
http://info-perkebunan.blogspot.co.id/2010/04/lada-sebagai-tanaman-sela-karet.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar

Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera

SEKOLAH LAPANG BUDIDAYA ULAT SUTERA Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera Sekolah lapang adalah kegiatan proses belajar mengajar deng...