AKASIA MANGIUM
(Acacia mangium Willd.)
Nama Perdagangan : Mangium
Nama botanis : Acacia mangium Willd.
Famili : Leguminosae
SebaranTumbuh :
Sebaran alaminya di Irian Jaya
dan Kepulauan Maluku. Sumber benih
terdapat di Subanjeriji (Sumatera Selatan), Bogor, Banten dan Purwakarta (Jawa
Barat). Tumbuh pada ketinggian 500 – 1200 m dpl dengan curah hujan di atas 1920
mm/tahun. Tumbuh pada tanah subur
berpasir. Toleran terhadap tanah asam,miskin hara dan drainase jelek.
Musimbuah :
Musimbuah umumnya pada bulan Juli - Agustus.
Pengumpulan Benih :
Buah (polong) yang masak berwarna coklat. Jumlah benih per 1
kg adalah 98.000 butir.
Ekstraksi Benih :
Ekstraksi dengan cara polong dijemur selama 1 hari, kemudian
dimasukkan ke dalam karung dan dipukul-pukul dengan memakai kayu hingga
polongnya hancur. Benih dipisahkan dari kotorannya dengan ditampi. Funikelnya
dihilangkan dengan cara menjemur benih selama 1- 2 hari, kemudian funikelnya
dihilangkan secara manual. Seleksi/sortasi benih dapat dilakukan dengan
menggunakan seed gravity table.
Penyimpanan benih :
Disimpan pada kadar air rendah (5 - 8%). Pengeringan benih dengan cara dijemur selama
2 hari. Dikemas dalam wadah kedap (plastik dimasukkan dalam kaleng). Ruang
simpan yang digunakan adalah ruang kamar, ber AC atau DCS. Dengan cara ini viabilitas benih dapat
dipertahankan selama kurang lebih 3 tahun.
Perkecambahan :
Media berupa campuran pasir tanah
(1 : 1). Perlakuan pendahuluan dengan cara direndam dengan air mendidih
kemudian dibiarkan dingin selama 24 jam. Pencangkokan cabang primer dapat
dipergunakan untuk membangun kebun benih klonal, tetapi tidak sebagai teknik
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Cabang
primer yang dipilih berukuran diameter 2 - 3 cm dan terletak kira-kira 1/3
kanopi (tajuk). Pencangkokan dilakukan
pada cabang yang terletak 20 -30 cm dari pangkal cabang dan dikupas sepanjang
10 cm. Bagian cabang yang dikupas ditutup
dengan sabut kelapa steril yang sudah diberi air hingga lembab, setelah itu
dibungkus plastik bening dan kedua bagian ujung plastik diikat dengan tali
rafia.
Pencegahan hama dan
penyakit :
Untuk mencegah perkembangan jamur, waktu disimpan benih
dicampur dengan fungisida dalam
bentuk tepung. Misal: benomil.
Persemaian :
Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos (7 :
2 : 1) dan setiap 1 m media diberi
pupuk TSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm.
Dalam penyemaian diperlukan naungan 50% cahaya. Bibit siap tanamsetelah berumur
3 bulan.
Nurhasby, 2010. Atlas
Benih Tanaman Hutan Indonesia ; Jilid I.
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor.
salam,
BalasHapusmohon penjelasan, berapa cepat penyusutan berat pada kayu log saat pengangangkutan ke pabrik/
tks