JATI (Tectona grandis
Linn.f.)
Nama perdagangan : Jati
Nama botanis : Tectona grandis Linn.f.
Famili : Verbenaceae
Sebaran tumbuh :
Sebaran alami di India, Myanmar dan Thailand. Penyebaran tanaman di Indonesia ditemukan di
seluruh Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, Maluku dan
Lampung. Tumbuh pada ketinggian 0 – 900
m dpl dengan curah hujan 1500 – 3000 m dpl. Tumbuh pada tanah berlapisan dalam,
subur, berdrainase baik, netral. Toleran terhadap tanah padat. Jenis ini tahan terhadap api (moderat) dan
angin 5.
Musim buah :
Umumnya musim buah masak terjadi pada bulan Juli – Agutus 4.
Pengumpulan buah :
Buah dikumpulkan di bawah tegakan. Benih yang masak dicirikan oleh kulitnya yang
berwarna coklat. Kadar air benih Jati berkisar antara 10 –13%, dengan berat per
satuan benih 0,55 – 0,92 gram, dan diameter benih 1,38 -1,56 cm. Penanaman di Jawa oleh Perum Perhutani pada umumnya
menggunakan "benih" berukuran diameter 14 mm. Benih yang dipergunakan yang dipergunakan
sebagai bahan penanaman sebenarnya adalah pengertian buah untuk jenis
Jati. Pohon Jati diperkirakan mulai
berbuah pada umur 7 tahun. Potensi produksi buah per pohon di Jawa bervariasi
antara 0,5 -3 kilogram. Jumlah benih per kg ± 1500 butir .
Ekstraksi benih :
Buah dijemur kurang lebih 2 hari (kadar air 10-12 %) sampai
sungkup buah terlihat kering. Buah yang telah kering dimasukkan kedalam karung
kemudian karungnya diinjak-injak sampai sungkup buah terlepas. Pemisahan
kotoran dengan benih dilakukan dengan menampi atau dengan blower (alat
pembersih benih).
Penyimpanan :
Benih Jati disimpan pada ruang simpan pada temperatur di
bawah 20°Cdan kelembaban relatif di bawah 60%.
Perkecambahan :
Perkecambahan benih Jati umumnya menghasilkan daya
berkecambah yang bervariasi dan cukup rendah (30-70%) . Perlakuan pendahuluan sebelum benih ditabur
adalah dengan cara merendam benih dalam air yang selalu diganti selama 3 hari. Media perkecambahan yang dipergunakan adalah
pasir yang telah diayak dan dijemur/dipanaskan.
Penaburan dilakukan dengan bekas tangkai menghadap ke bawah sedalam
kurang lebih 2 cm. Penyiraman dilakukan
hanya apabila kondisi media kekurangan air (2-3 hari sekali) . Cara mengecambahkan Jati di rumah kaca
dilakukan dengan menabur benihnya pada bak kecambah dengan media campuran pasir
dan tanah (1 : 1), dan ditutup dengan plastik transparan serta disiram 9 hari sekali
.
Pencegahan hama dan
penyakit :
Pencegahan terhadap benih apabila terserang Penyakit (jamur)
adalah dengan memberikan fungisida sepertiDithaneM-45 (2 gram/liter air).
Persemaian :
Media semai yang dipergunakan adalah campuran pasir + tanah
+ kompos daun (7:2:1). Ukuran polybag 10
x 15 cm. Pemupukan dilakukan setelah
bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5 gram/I liter air). Pemupukan
dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 3 bulan.
Dalam persemaian diperlukan shadding net dengan naungan 40%.
Nurhasybi, 2010. Atlas
Benih Tanaman Hutan Indonesia ; Jilid I.
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentar