SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)
Nama Perdagangan
: Sengon, Jeunjing
Nama botanis
: Paraserianthes falcataria (L.)Nielsen
Sinonim
: Albizia falcata (L.) Back
Family
: Leguminosae
SebaranTumbuh
Sebaran alaminya di Irian Jaya dan Kepulauan Maluku. Sumber
benih terdapat di Kediri (JawaTimur). Tumbuh pada ketinggian 0 -1200 m dpl dengan
curah hujan 2400 - 4800 mm/tahun. Jenis ini tumbuh pada tanah berlapisan dalam,
drainase baik. Toleran terhadap tanah
asam, padat dan terpaan angin.
Pengumpulan Benih
Musim buah umumnya pada bulan Juli - Agustus. Buah/polong masak berwarna coklat. Jumlah benih per 1 kg adalah 25.000 - 28.000
butir.
Ekstraksi Benih
Ekstraksi dengan cara
polong dijemur selama 1 hari, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dipukul-pukul
dengan memakai kayu hingga polongnya hancur. Benih dipisahkan dari kotorannya
dengan ditampi. Seleksi/sortasi benih dapat dilakukan dengan menggunakan seed gravity table .
Penyimpanan Benih
Disimpan pada kadar air rendah (5 - 8%). Pengeringan benih
dengan cara dijemur selama 1 hari. Dikemas dalam wadah kedap (plastik
dimasukkan dalam kaleng). Ruang simpan yang digunakan adalah ruang kamar, ber
AC atau DCS. Dengan cara ini viabilitas dapat dipertahankan selama kurang lebih
12 bulan.
Perkecambahan
Media berupa campuran pasir tanah (1:1). Perlakuan pendahuluan dengan cara direndam
dengan air mendidih dibiarkan dingin sampai dengan 24 jam. Uji viabilitas benih secara cepat dapat digunakan
TZ (Konsentrasi tetrazolium klorida0,5 %, perendaman 2 jam). Ciri benih viabel yaitu titik tumbuh berwarna merah,
dan maksimal 50 % dari cotyledon berwarna puti.
Vegetatif
Dapat menggunakan
cara pencangkokan. Benih yang baru diekstraksi terinfeksi oleh cendawan terbawa
benih umurnya bersifat fotogenik dalam jangka panjang. Cendawan tersebut adalah
Cladosporium sp. Plasma sp, Culvularia sp dan Fusarium sp. Oleh karena itu sebelum disimpan terlebih
dahulu diberikan Benomil 5%dari berat
benih, diaduk hingga rata.
Pencegahan Hama dan Penyakit
Waktu disimpan utuk mencegah perkembangan jamur, sebelumnya
benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung. Misal : DithaneM45, Benlate.
Persemaian
Media semai menggunakan campuran tanah +pasir + kompos (7 :
2 : 1) dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2
x 15,2 cm. Dalam penyemaian diperlukan naungan 50% cahaya. Bibit siap tanam
setelah berumur 3 bulan.
(Nurhasybi, 2010. Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia; Jilid II. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan, Bogor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentar