Minggu, 07 Desember 2014

GMELINA (Gmelina arborea Linn.)



GMELINA (Gmelina arborea Linn.)

Nama Perdagangan              :  Gmelina
Nama botanis                       :  Gmelina arborea
Famili                                   :   Verbenaceae

SebaranTumbuh :
Merupakan tanaman eksotik, sebaran alaminya di Burma, India. Hutan tanaman di Indonesia antara lain terdapat di Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Sumber benih terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Tumbuh secara alami pada ketinggian 0 – 800 m dpl dengan curah hujan 1200 – 3000 mm/tahun.  Jenis ini tumbuh pada tanah berlapisan dalam, subur dan berdrainase baik. Toleran terhadap tanah berlapisan dangkal, berpasir, tanah padat, tanah asam asalkan tidak pada tanah berdrainase jelek.
Musim buah :
Musim buahApril - Juli.
Pengumpulan Benih :
Ciri buah masak yaitu kulit buahnya berwarna hijau kekuningan.  Ukuran buah 2 - 3 cm. Benih merupakan buah batu (drupe)  yang memiliki 2 - 3 butir biji.  Jumlah benih per 1 kg adalah 1000 - 1200 butir buah batu atau 2000 - 3600 butir biji/kg .  Cara pengumpulan buah terbaik dengan cara memungut dari lantai hutan, diusahakan jangan memungut buah yang telahmembusuk (buah berwarna coklat).
Ekstraksi benih :
 Ekstraksi dengan cara manual, yaitu dengan diinjak-injak atau dengan seperti cara mengupas kopi.
Penyimpanan benih :
Disimpan pada kadar air rendah (5 - 8 %). Pengeringan dengan cara dijemur selama 2 hari. Dikemas dalam wadah kedap (plastik). Ruang simpan yang digunakan adalah ruang ber AC (suhu :18 - 20 C). Dengan cara ini viabilitas dapat dipertahankan selama 12 bulan dengan daya berkecambah 60 -70% .
Perkecambahan :
Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1). Penaburan dilakukan dengan cara menanam benih ke media sedalam 2/3 panjang benih, bagian benih yang berlobang diletakan pada bagian atas. Uji viabilitas benih secara cepat dapat digunakan TZ (Konsentrasi tetrazolium klorida 0,5 %, perendaman 31 jam). Ciri benih viabel yaitu semua bagian benih berwarna merah/merah muda atau maksimal 10% dari cotyledon berwama putih.  X-radiography (tegangan listrik (KVp) : 20 kilovolt, kuat arus (mA) : 13 Amper, 33 detik, FFD langsung di atas film, bahan pengontras BaCl2 10% lama perendaman 30 menit.  Ciri benih viabel adalah: endosperm menempati seluruh lokus hingga sekurang-kurangnya 90% berkembang sempurna, tidak mengalami kerusakan fisik atau tidak ditemukan tanda-tanda adanya mikroorganisma lain sekitar embrio, embrio tidak terimpregnasi bahan; pengontrasminimal 75% dari endosperm.
Vegetatif :
 Bahan stek berupa batang atau pucuk yang berumur 4 bulan.  Hormon tumbuh yang digunakan IBA 100 ppm (powder). Media berupa tanah + 1 arang sekam padi (1 : 1).  Ditumbuhkan pada ruangan bersuhu ± 27 C,Rh ± 90% .
Pencegahan Hama dan Penyakit :
Untuk mencegah perkembangan jamur, waktu dan penyakit disimpan benih dicampur dengan fungisida dalambentuk tepung,misai: 2,5%benomil.
Persemaian :
Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1) dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm. Dalam penyemaian diperlukan naungan 50% cahaya.  Bibit siap tanam setelah berumur 3 bulan .
Danu, 2010.  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia ; Jilid I.  Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar

Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera

SEKOLAH LAPANG BUDIDAYA ULAT SUTERA Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera Sekolah lapang adalah kegiatan proses belajar mengajar deng...