Senin, 08 Desember 2014

JATI (Tectona grandis Linn.f.)



JATI (Tectona grandis Linn.f.)


Nama perdagangan                  :  Jati
Nama botanis                           :  Tectona grandis Linn.f.
Famili                                       :  Verbenaceae

Sebaran tumbuh :
Sebaran alami di India, Myanmar dan Thailand.  Penyebaran tanaman di Indonesia ditemukan di seluruh Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, Maluku dan Lampung.  Tumbuh pada ketinggian 0 – 900 m dpl dengan curah hujan 1500 – 3000 m dpl. Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, subur, berdrainase baik, netral. Toleran terhadap tanah padat.  Jenis ini tahan terhadap api (moderat) dan angin 5. 

Musim buah :
Umumnya musim buah masak terjadi pada bulan Juli – Agutus 4.

Pengumpulan buah :
Buah dikumpulkan di bawah tegakan.  Benih yang masak dicirikan oleh kulitnya yang berwarna coklat. Kadar air benih Jati berkisar antara 10 –13%, dengan berat per satuan benih 0,55 – 0,92 gram, dan diameter benih 1,38 -1,56 cm.  Penanaman di Jawa oleh Perum Perhutani pada umumnya menggunakan "benih" berukuran diameter 14 mm.  Benih yang dipergunakan yang dipergunakan sebagai bahan penanaman sebenarnya adalah pengertian buah untuk jenis Jati.  Pohon Jati diperkirakan mulai berbuah pada umur 7 tahun. Potensi produksi buah per pohon di Jawa bervariasi antara 0,5 -3 kilogram. Jumlah benih per kg ± 1500 butir .

Ekstraksi benih :
Buah dijemur kurang lebih 2 hari (kadar air 10-12 %) sampai sungkup buah terlihat kering. Buah yang telah kering dimasukkan kedalam karung kemudian karungnya diinjak-injak sampai sungkup buah terlepas. Pemisahan kotoran dengan benih dilakukan dengan menampi atau dengan blower (alat pembersih benih). 

Penyimpanan :
Benih Jati disimpan pada ruang simpan pada temperatur di bawah 20°Cdan kelembaban relatif di bawah 60%. 

Perkecambahan :
Perkecambahan benih Jati umumnya menghasilkan daya berkecambah yang bervariasi dan cukup rendah (30-70%) .  Perlakuan pendahuluan sebelum benih ditabur adalah dengan cara merendam benih dalam air yang selalu diganti selama 3 hari.  Media perkecambahan yang dipergunakan adalah pasir yang telah diayak dan dijemur/dipanaskan.  Penaburan dilakukan dengan bekas tangkai menghadap ke bawah sedalam kurang lebih 2 cm.  Penyiraman dilakukan hanya apabila kondisi media kekurangan air (2-3 hari sekali) .  Cara mengecambahkan Jati di rumah kaca dilakukan dengan menabur benihnya pada bak kecambah dengan media campuran pasir dan tanah (1 : 1), dan ditutup dengan plastik transparan serta disiram 9 hari sekali .  

Pencegahan hama dan penyakit  :
Pencegahan terhadap benih apabila terserang Penyakit (jamur) adalah dengan memberikan fungisida sepertiDithaneM-45 (2 gram/liter air). 

Persemaian :
Media semai yang dipergunakan adalah campuran pasir + tanah + kompos daun (7:2:1).  Ukuran polybag 10 x 15 cm.  Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5 gram/I liter air). Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 3 bulan. Dalam persemaian diperlukan shadding net dengan naungan 40%.

Nurhasybi, 2010.  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia ; Jilid I.  Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar

Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera

SEKOLAH LAPANG BUDIDAYA ULAT SUTERA Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera Sekolah lapang adalah kegiatan proses belajar mengajar deng...