Senin, 08 Desember 2014

JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)



JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)



Nama perdagangan            :  Jabon, Hanja, Kelampayan
Nama botanis                     :  Anthocephalus cadamba (Roxb) Miq.
Sinonim                             :  Anthocephalus chinensis (Lamk) Rich.
Famili                                :  Rubiaceae

Sebaran tumbuh : 
Sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Timur, seluruh Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, Nusa  Tenggara  Barat  dan  Irian  Jaya  2).  Tumbuh pada  ketinggian  0    1000  m   dpl dengan   curah hujan kurang dari 1920 mm/tahun.  Tumbuh pada tanah ringan, berdrainase baik.  Toleran  terhadap tanah asam dan  berdrainase   jelek tetapi bukan pada tanah tererosi. 

Musim buah :
Umumnya musim buah masak terjadi pada bulan Maret –  April. 

Pengumpulan buah : 
Buah dikumpulkan dengan cara memanjat dan memetiknya dari pohon.  Buah masak dicirikan oleh warnanya yang berubah dari hijau menjadi coklat muda dan daging buahnya telah lunak. Pohon mulai berbuah pada umur 5 tahun danperkiraan produksi buah rata-rata per pohon berjumlah  45 buah. 

Ekstraksi benih  : 
Ektraksi benih dilakukan dengan metoda basah. Buah yang sudah masak dimasukkan kedalam karung dan diperam selama 1 minggu. Pemberian air terhadap benih yang diperam dilakukan setiap hari sehingga terjadi fermentasi/pembusukan. Setelah diperam, buah diremas-remas/dicabik hingga menjadi lapis-lapis kecil lalu dimasukkan kedalam bak berisi air.  Benih yang masih bercampur lendir yang terdapat di dalam bak disaring sebanyak 3 kali lalu diremas-remas. Air yang terdapat dalam gumpalan benih bercampur lendir selama 2 jam, kemudian dimasukkan ke dalam kain blacu dan diperas. Sebelum disaring, dilakukan penjemuran disertai dengan terus menggaru untuk melepaskan lendirnya.  Apabila sudah kering lendir akan menjadi debu. Benih dan kotorannya kemudian disaring dengan cara lolos saringan 420 mikron (35 mesh) tertahan pada ukuran saringan 250 mikron (60 mesh) untuk mendapatkan benih yang memiliki sifat fisik dan fisiologik yang baik.  

Penyimpanan benih :
 Benih Jabon masih memiliki jumlah kecambah sebesar 314 per 0,1 gram, setelah disimpan selama 18 bulan dalamwadah kantong plastik direfrigerator.

Perkecambahan :
Media perkecambahan adalah campuran pasir dan tanah halus (1 : 1), disterilisasi dengan cara digoreng selama 2 jam. Sebelum benih ditabur, media disiram sampai jenuh. Bak tabur ditutup dengan plastik transparan. Setelah penyiraman pertama, penyiraman selanjutnya dilakukan pada hari ke-7 minggu ke-10.  Setelah periode tersebut, plastik dibuka dan dilanjutkan dengan penyiraman setiap hari sekali dengan sprayer yang halus selama kurang lebih 1 bulan.

Pencegahan Hama dan Penyakit :
Pencegahan terhadap benih apabila terserang Penyakit (jamur) adalah dengan memberikan fungisida sepertiDithaneM-45 (2 gram/liter air).

Persemaian :
Media semai yang dipergunakan : Ukuran polybag 10 x 15 cm. Media bibit adalah campuran pasir + tanah + kompos daun (7:2:1).  Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2-minggu dengan pupuk NPK cair (5 gram/I liter air). Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 2 bulan. Dalam persemaian diperlukan shaddingnet dengan naungan 40%.

Nurhasybi dan Muharam A., 2010.  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia ; Jilid I.  Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar

Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera

SEKOLAH LAPANG BUDIDAYA ULAT SUTERA Sekolah Lapang Budidaya Ulat Sutera Sekolah lapang adalah kegiatan proses belajar mengajar deng...